TREN BISNIS BARU: AKSESORIS BEAD

 


Aksesoris berbahan manik-manik bisa mengingatkan Anda pada masa kecil. Tak heran jika anak-anak menggunakan aksesoris berbahan manik-manik atau biasa disebut bead karena tampilannya yang lucu dan berwarna-warni Manik-manik adalah hiasan kecil yang mempunyai berbagai ukuran dan bentuk Seringkali terbuat dari bahan seperti batu, tulang, kerang, kaca, plastik, kayu atau manik-manik dengan lubang kecil untuk benang. Seni merangkai manik disebut beading Hasil manik manik seringkali berupa aksesoris seperti cincin, gelang dan kalung. 

Tahukah Anda? ternyata peminat akseseoris bead tak hanya sebagatas anak-anak saja, belakangan banyak orang dewasa yang juga mulai menggandrungi jenis aksesoris satu ini. Ya, bahkan tak hanya wanita saja banyak juga pria usia dewasa yang mulai menggunakan aksesoris ini.

 Sebut saja artis dan penyanyi Indonesia seperti Vidi Aldiano hingga Pradikta Wicaksono. Mereka kerap menggunakan kalung dari manik-manik dalam berbagai kesempatan. Pengaruh tren fashion dari public figure ini tentu dengan cepat menyebar di kalangan penggemar bahkan non penggemarnya.

 Bisnis bead juga mulai digemari oleh anak muda. Mereka dengan cermat merangkai manik-manik dengan perlengkapan beading menjadi akseseoris yang biasanya dikerjakan sesuai pesanan atau custom.

Namun, tak hanya bisnis beading saja. Bisnis menjual perlengkapan beading juga mulai populer dan bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin berbisnis ini tapi tidak memiliki cukup waktu untuk merangkai manik-manik. Perlengkapan beading ini biasanya meliputi manik-manik, tali atau kawat, tang, trimmer, gunting, workboad hingga container tempat bead

Tak hanya lucu dan seru, bisnis beading ternyata juga lumayan menghasilkan. Dengan harga jual Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu per produknya, untuk skala pribadi dan rumahan saja, bisnis ini bisa meraup omzet hingga Rp 5 juta rupiah per bulan

 Jadi bagaimana, tertarik untuk berbisnis aksesoris bead?


sumber : Tren Bisnis Baru: Aksesoris Bead - TrenAsia

 

0 Comments:

Posting Komentar